Masa
Orientasi Kampus (MOKA), OSPEK, atau Orientasi Mahasiswa Baru (ORMABA) pasti
selalu ada di tiap tahun ajaran baru di masing-masing kampus atau universitas
di Indonesia dan hal itu sudah menjadi tradisi. Masa orientasi untuk mahasiswa
baru tersebut memang harus diikuti sebagai bentuk pengenalan lingkungan kampus,
dosen-dosen, ekskul, sistem pembelajaran, dan sebagainya. Lalu, bagaimana
dengan istilah PDKBPL? Adakah yang mengenal istilah ini? Atau apa singkatan
dari PDKBPL itu sendiri? Baiklah, bagi anda yang masih bingung dengan PDKBPL,
berikut penjelasannya...
Di
Madura, khususnya Bangkalan, tidak hanya memiliki satu Universitas saja, tetapi
di daerah yang di kenal dengan berbagai macam buah salak ini berdiri lebih dari
tiga universitas. Jumlah ini tergolong cukup besar untuk kabupaten yang
terletak di ujung barat pulau madura ini. Ngudia Husada Madura (NHM) adalah
salah satunya. Yayasan yang dipimpin Bapak Mustofa Haris ini merupakan sebuah
instansi pendidikan kesehatan yang cukup terkenal di Madura, khususnya
Bangkalan. Kampus Ngudia Husada Madura berlokasi di jalan RE. Martadinata
no. 45, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Seperti
halnya dengan universitas lain, setiap tahun kampus NHM membuka pendaftaran
MABA (Mahasiswa Baru). Setelah tahap penyeleksian dan penerimaan maba selesai,
maka tahap selanjutnya adalan masa orientasi kampus. Moka berlangsung kurang
lebih satu minggu dan wajib diikuti para maba. Lalu, apa itu PDKBPL? Dan apa
hubungan moka dengan PDKBPL?
PDKBPL
singkatan dari Pendidikan Dasar Kepemimpinan dan Budi Pekerti Luhur. PDKBPL
adalah kelanjutan dari Masa Orientasi Kampus (MOKA) NGUDIA HUSADA MADURA.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan (2 minggu sekali) dan pelaksanaannya
setiap hari minggu. Sama halnya dengan moka, kegiatan ini wajib diikuti oleh
semua maba. Karena, baik moka maupun PDKBPL merupakan syarat untuk menjadi
warga NHM (baik AKBID maupun STIKes) yang sah.
Di
setiap minggunya, para maba selalu diberi penugasan, misalnya: membuat
artikel,
makalah, kliping, bahkan WOC (Web Of Caution). Penugasan untuk
perbekalan maba
juga ada, yaitu perbekalan untuk sarapan dengan menu 4 sehat 5 sempurna
dan
snack. Semua penugasan yang telah disiapkan BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) dan
IKM (Ikatan Keluarga Mahasiswa) semata-mata demi kemajuan maba sendiri.
1.Pita sebagai id maba
2. Jam Tangan yang harus selalu dipakai sebagai calon perawat dan bidan
3. Buku Poin yang berisi pasal-pasal, ketentuan kelulusan dan catatan poin pelanggaran
Bukan
hanya penugasan, Pelaksanaan PDKBPL tak lepas dari kedisiplinan, 8S
(senyum,salam,sapa, sopan, santun, sama siapa saja), dan kekompakan kelompok.
Disiplin
wajib ada pada diri maba untuk menjadi pribadi yang baik. Karena, awal dari
semua yang baik adalah kedisiplinan yang kuat, apalagi sebagai tenaga
kesehatan. Contoh dari kedisiplinan dalam PDKBPL yaitu, tidak datang terlambat
(PDKBPL dimulai pukul 05.40 WIB), selalu membawa buku poin, selalu memakai id
yaitu pita, memakai jam tangan, berpakaian rapi sesuai ketentuan, yang telah
ditentukan di lengan kanan selama jangka waktu PDKBPL (3 bulan), membawa
penugasan yang telah ditentukan dan mengerjakan tugas yang diberikan sie
evaluasi dari BEM (untuk STIKes) dan dari IKM (untuk AKBID).
8S
yaitu Senyun, Salam, Sapa, Sopan, Santun Sama Siapa Saja.
Penerapan
8S dimulai sejak masa orientasi kampus dan diterapkan selama masa kuliah. 8S tidak
hanya diterapkan di dalam kampus, tetapi juga pada masyarakat luar. 8S sangat
penting untuk membentuk pribadi yang ramah. Ramah adalah bagian dari soft skill
yang wajib dimiliki tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan. Soft skill ini
merupakan hal yang sangat diutamakan di kampus Ngudia Husada Madura. Mengapa
demikan? Pada saat terjun ke dunia kerja, dengan soft skill perawat atau bidan
pasti memperlakukan pasien dengan ramah dan komunikasi dengan pasien akan
nyaman sehingga dapat mempercepat kesembuhan pasien. Oleh karena itu, sejak
dini Ngudia Husada Madura melatih mahasiswanya terutama maba menjadi pribadi
yang memiliki soft skill yang baik
dengan penerapan 8S.
Kegiatan-kegiatan
yang dirancang dalam PDKBPL ditekankan kepada kegiatan kelompok.
Kelompok-kelompok tersebut merupakan kelompok yang telah dibentuk sejak MOKA.
Namun, perbedaannya, pada PDKBPL maba dari AKBID dan STIKes digabung dengan
kelompok yang sama, yakni kelompok 1 STIKes bergabung dengan kelompok 1 AKBID,
kelompok 2 STIKes bergabung dengan kelompok 2 AKBID, dan seterusnya. Tujuan
dari kegiatan kelompok ini adalah menjalin kerjasama, kekompakan dan rasa
kebersamaan yang tinggi antara maba STIKes dan maba AKBID agar pada saat telah
terjun ke lapangan para maba dapat berkolaborasi yang baik dengan tenaga
kesehatan yang lain. Hal ini sesuai dengan kenyataan pada dunia kerja yang
sesungguhnya, tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan tidak hanya bekerja
sendiri melainkan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain.
Kegiatan
PDKBPL yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru akan diakhiri dengan kegiatan
jelujur, yakni serangkaian kegiatan yang merupakan rangkuman atau gabungan
kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan ini juga menuntut kerjasama dalam suatu
kelompok.
Seluruh
kegiatan PDKBPL sangat berperan untuk membentuk karakter mahasiswa baru yang
lebih baik lagi dari sebelumnya (masa SMA) sesuai dengan yang kampus harapkan, yaitu
memiliki soft skill yang baik.
Semoga, kegiatan ini tetap berjalan setiap tahun dan kualitas yang semakin meningkat.
DIAN MUTIARA CHAIRUNNISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar