Minggu, 18 November 2012

ARTIKEL MALARIA



PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan  oleh parasit jenis protozoa dari genus plasmodium yang secara alamiah ditularkan lewat gigitan nyamuk anopheles betina.
Istilah mlaria diambil dari 2 kata bahasa italia,yaitu mal = buruk dan aroa = udara atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk.Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain, seperti demam roma ,demam rawa, demam tropic ,demam pantai ,demam charges, demam kara, dan paludisme
Sampai saat ini ada 4 species yang secara alamiah dapat menyerang manusia, yaitu plasmodium falciparum. Plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malaride. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan dunia, terutama dinegara sedang berkembang yang beriklim tropis termasuk Indonesia.

ETIOLOGI
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan mamalia. Termasuk genus plasmodium dari family plasmodidae. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi ovitrusit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopkelos betina. Secara keseluruhan ada lebih dari 100 pkismodium yang menginfeksi binatang (82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada binatang primatu).
   Genus plasmodium dan terdapat 4 species yang dapat menyerang manusia, yaitu :
1)    Plasmodium vivax : Malaria teriana
2)    Plasmodium Falciaparum : Malaria tropika
3)    Plasmodium malariae : Malaria malariae
4)    Plasmodium ovale : Malaria ovale


   Kemampuan bertambahnya penyakit malaria disuatu daerah dapat pula ditentukan oleh faktor-faktor :
a)     Parasit malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa daun yang termasuk genus plasmodium) yang dibawa oleh nyamuk anopheles.
Ciri utama genus plasmodium adalah adanya dua siklus hidup, yaitu siklus hidup aseksual semi siklus seksual
-       Fase aseksual. Siklus dimulai ketika anopheles betina menggigit manusia dan memasukkan sporozit yang terdapat pada air liurnya kedalam aliran darah manusia. Jasad yang langsing dan lincah ini dalam waktu 30 menit sampai satu jam memasuki sel parenkim hari dan berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozit.
-       Fase seksual. Jika nyamuk anopheles betina menghisap darah manusia yang mengandung parasit malaria, parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk ini mengalami pematungan menjadi mikro ga metosit dan makroggametrosit dan terjadilah pembuahan yang disebut zigot (bokinet).
b)    Nymuk Anopheles
Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk anopheles betina. Diseluruh dunia terdapat sekitar 2.000 species anopheles, 60 species diataranya diketahui sebagai penular malaria. Di Indonesia ada sekitar 80 jenis anopheles, 24 species diantaranya tidak terbukti penular malaria.
c)     Manusia yang rentan terhadap infeksi malaria
Secara alami, penduduk disuatu daerah endemis malaria ada yang mudah dan ada yang sukar terinfeksi malaria, meskipun gejala klinisnya ringan.
d)    Lingkungan
Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya malaria disuatu daerah. Adanya danau payau, genangan air di hutan, persawahan, tombak ikan, pembukaan hutan, dan pertambangan di suatu daerah akan meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit malaria karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat perindukan nyamuk malaria.
e)     Iklim
Suhu dan curah hujan di suatu daerah berperan penting dalam penularan penyakit malaria. Biasanya, penularan malaria lebih tinggi pada musim hujan dibandingkan kemarau air hujan yang menimbulkan genangan air. Merupakan tempat yang ideal untuk perindukan nyamuk malaria. Dengan bertambahnya tempat perindukan, populasi nyamuk malaria juga bertambah sehingga bertambah pula jumlah penularannya.


GEJAlA
Manifestasi klinik malaria tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmissi infeksi mela malaria. Berat ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (p. falciparum sering memberikan komplikasi). Daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap pengobatan), umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat), ada dugaan konstitusi genetik, keadaan kesehatan dan nutrisi, kemo profilaktis dan pengobatan sebelumnya.
1)   Suatu parokisme biasanya terdiri atas 3 stadium yang berukuran, yaitu : Stadium dingin (cold stage), Stadium demam (hot stage), Stadium berkeringat (sweating stage)
Serangan demam berbeda-beda sesuai dengan spesies penyebab malaria. Kambuh dan bersifat :
-          Reksudensi (short term relapse) yaitu timbul karena parasit malaria dalam esitrosit menjadi banyak timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
-          Rekuren (long term relapse) karena siklus ekso gritrosit masuk kedalam darah dan menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit sembuh.
2)   Hipetropi dan siperplasia sistem retikuloen datelial akan menyebabkan limpa membesar.sel makrofag bertambah dan dalam darah terdapat manositosis.
3)   Anemia dapat terjadi karena :
-          Elitrosit yang diserang akan hancur pada saat sporulasi
-          Derajat  fagositosis RES meningkat, sehingga akibatnya banyak eritrosit yang hancur

DIAGNOSA BANDING
            Demam merupakan salah satu gejala malaria yang menomat, yang juga dijumpai pada hamper semua penyakit infeksi virus pada sistim respiratorius, influenza, bruselusis, demamtifoid, demam dengue, dan infeksi bakterial lainnya seperti pneumonia, infeksi saluran kencing, tuberkolosis. Pada daerah hipot endemik sering dijumpai penderita dengan imunitas tinggi sehingga penderita dengan infeksi malaria tetapi tidak menunjukkan gejala klinis malaria. Pada malaria berat diagnosa banding tergantung manifestasi malaria beratnya. Pada malaria dengan ikterus, diagnose banding ialah demam nifcid dengan hepatitis, kolesisteisis. Abses hati, dan leptospirosis. Hepatitis pada saat timbul ikterus biasanya tidak dijumpai demam lagi. Pada malaria serebral harus dibedakan dengan infeksi pada otak lainnya seperti meningitis, ensofalitis, hifoidensefauopati, tripanossmiatisis. Penurunan kesadaran dan koma dapat terjadi pada gangguan metabolik (diabetes, urani) gangguan serebrovaskular (strok), eklampsia, epilepsy, dan tumor otak.
Diagnosa banding malaria adalah :
-   Tirus
-   Demam tifoid
-   Amubiasis
-   Relapsing lever
-   Hepatitis
-   Pneumomia
-   Infeksi virus
-   Ensefalitis
-   Leptospirosis
-   Schistosomianisis
-   Leistimaniasis
-   Limfoma

PENATALAKSANAAN
Obat anti malaria diberikan kepada penderita dengan tujuan :
1) Menyembuhkan penderita secara tuntas
-          Menghilangkan gejala klinik dan parasit dari tubuh penderita (pengobatan keratif) membunuh bentuk eritrosit.
-          Tidak terjadi relaps (pengobatan radikal) membunuh bentuk jaringan primer.
2) Menghilangkan gejala klinis
-          Parasit masih ada di dalam tubuh penderita (pengobatan supresif) mengurangi jumlah parasit dalam darah.
-          Pengobatan untuk semua penderita demam (klinis malaria) yang tinggal didaerah enduamis malaria (mencegah terjadinya wabah)
3) Mencegah terjadinya penyakit (profilaksis)
-          Diberikan kepada orang sehat supaya tidak tertular penyakit (wisatawan ke daerah endemik malaria) chemoprophylaxis.
Perawatan pasien malaria
1)    Rawat jalan
-          Penderita dengan gejala penyakit ringan (tanpa komplikasi)
-          Dapat minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (terapi oral)
2)    Rawat inap
-          Penderita dengan gejala penyakit berat (malaria pernieiosa) atau dengan komplikasi
-          Ibu hamil, bayi dan anak-anak, penderita tidak dapat minum obat (muntah-muntah)
-          Memerlukan terapi parentoral dan pengawasan intensif
3)    Pencegahan
-          Diberikan kepada orang sehat supaya tidak tertular penyakit misalnya : wisatawan kedaerah endemis malaria (che moprofilaxis, vaksin)
-          Ditujukan kepada nyamuk, misalnya dengan obat (obat gosok, obat semprot) kelambu khusus
-          Ditujukan kepada lingkungan. (meniadakan tempat nyamuk bterlelur).
-          Lebih jalasnya / ringkasnya yaitu :
-          Terapi profiaktik terhadap malaria dianjurkan bagi orang yang bepergian kedaerah endemic.
-          Pencegahan di daerah endemik antara lain terdiri dari eliminasi sumber-sumber genangan air dan penggunaan insektisida, kelambu, dan insect repellent.
-          Tersedia obat anti malaria untuk mengatasi penyakit apabila terjangkit
-          Kadang-kadang dilakukan transfusi darah. Namun, didaerah-daerah endemic dapat terjadi penularan usus imanode fisensi manusia (HIV)
-          Baru-baru ini diciptakan vaksin yang tidak mencegah infeksi oleh parasit, tetapi tampaknya dapat mengurangi keparahan penyakit.

KESIMPULAN
Malaria merupakan salah satu penyakit emerging infectious disease yang perlu mendapatkan perhatian dunia medis saat ini terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan karena selain mengacaukan peta penyakit, dimana beberapa daerah yang semula dinyatakan bebas malaria, mulai timbul kembali akibat adanya perpindahan penduduk dari daerah endemis malaria kedaerah non-endemis atau sebaliknya (wisatawan, pekerja bisnis, transmigran). Juga fenomema alam (mis. El Nino) mempengaruhi epidemiologi penyakit ini. Masalahnya dipersulit dengan adanya plasmodium malaria yang kebal terhadap chloroquire yang sampai saat ini masih dianggap obat pilihan untuk malaria dan nyamuk A NOPHELES yang kebal terhadap obat semprot nyamuk yang umum dipakai. Untuk itu perlu dibahas masalah penatalaksanaan malaria terbaru untuk menanggulanginya, terutama bagi tenaga medis yang merupakan garis terdepan dalam pengendalian penyakit ini.

 BY.
BAGUS SAPUTRA
ASMA BRONKIAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar